Cara Cegah HMPV, Ini Kata Dokt

JABAR PASS – Human Metapneumovirus (HMPV) bukanlah ancaman baru. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, mengonfirmasi bahwa virus ini telah lama terdeteksi di Indonesia. HMPV umumnya menyebabkan gejala ringan seperti batuk, demam, dan hidung tersumbat, yang bisa sembuh dengan perawatan sederhana. Kasus dengan gejala berat, seperti infeksi saluran pernapasan bawah termasuk pneumonia, sangat jarang terjadi. Berdasarkan data Cleveland Clinic tahun 2023, hanya sekitar 5% hingga 16% anak yang terpapar HMPV mengalami komplikasi tersebut. 

Selain itu, menurut suatu artikel tinjauan sistemik dari Xin Wang, dkk  di Lancet Global Health pada 2021, tingkat kematian akibat infeksi saluran pernapasan bawah akut pada anak di bawah usia 5 tahun yang dapat dikaitkan dengan HMPV adalah sebesar 1%. Penelitian dari berbagai periode dan wilayah juga menunjukkan angka prevalensi HMPV yang cukup rendah ketika dibandingkan dengan seluruh jumlah kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Berikut beberapa contoh kasus yang telah lama ada dan dipantau secara konsisten oleh berbagai negara:

  • ⁠Di Beijing, penelitian Cong dkk pada 2017–2019 mencatat prevalensi 7,9% dari total kasus ISPA, dengan mayoritas kasus terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun.
  • ⁠Di Singapura, penelitian Loo dkk pada 2007 menemukan prevalensi sebesar 5,3%.
  • Di India, data Devanathan menunjukkan peningkatan kasus dari November 2022 hingga Maret 2023, dengan prevalensi 9,3%, yang memuncak pada bulan Desember dan Januari.
  • ⁠Di Amerika Serikat, data dari National Respiratory and Enteric Virus Surveillance System (NREVSS) US CDC pada akhir 2024 mencatat prevalensi sebesar 1,94%.

Dari fakta-fakta di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan, karena risiko infeksi dapat diminimalkan dengan menjaga pola hidup sehat dan menerapkan langkah pencegahan sederhana. 

dr. Theresia Novi, Sp.PK, Subsp.P.I (K) dari Halodoc, yang memiliki keahlian dalam bidang patologi klinik, khususnya dengan subspesialisasi penyakit infeksi, menyatakan, “Virus HMPV sudah ada sejak tahun 2001 dan merupakan penyakit musiman. Kasusnya cenderung meningkat setiap tahun pada musim dingin atau awal musim semi di daerah beriklim sedang. Jika melihat kasus-kasus sebelumnya, tingkat kematian akibat HMPV juga tergolong rendah. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu panik, namun tetap penting untuk menjaga pola hidup sehat dan mematuhi protokol kesehatan 3M: mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak,” jelas dr. Novi.

dr. Novi menyarankan masyarakat untuk melakukan cara-cara efektif berikut untuk meningkatkan imun tubuh sehingga dapat mencegah terpapar virus HMPV:

  • Minum Air Putih: Konsumsi minimal delapan gelas per hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
  • Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
  • Olahraga: Lakukan aktivitas fisik secara rutin, minimal dua kali seminggu.
  • Istirahat Cukup: Tidur minimal tujuh jam per hari untuk membantu regenerasi tubuh.
  • Konsumsi vitamin atau suplemen tambahan jika diperlukan

Jika Anda merasakan gejala seperti batuk atau demam, tidak perlu panik. Konsumsi obat pereda gejala yang dijual bebas seperti pereda nyeri atau dekongestan. Bila mengalami gejala berat, seperti kesulitan bernapas, napas cepat, dan sesak dada, atau demam tinggi, segera ke rumah sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

  • Shakira Marasyid

    Berita Terkait

    Anies Baswedan Bertukar Gagasan Besama Mahasiswa di FPBS UPI Bandung, Kekayaan Bahasa dan Keunikan

    JABARPASS – Anies Baswedan bertukar gagasan bersama mahasiswa di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia (FPBS UPI) Bandung. Dilansir JABARPASS  dari akun Instagram @aniesbaswedan, pada 14 Januari 2025,…

    TikTok Akan Diblokir, Aplikasi Penggantinya Telah Muncul

    JABARPASS – TikTok akan diblokir, apikasi penggantinya telah muncul bahkan ramai diserbu konsumen. Larangan terkait dengan aplikasi TikTok ini akan mulai diberlakukan pada 19 Januari 2025. Akibatnya banyak konten kreator…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Baca Juga

    Duel Film Horor Indonesia, Edisi Mama vs Sebelum 7 Hari, Mana yang Paling Menyeramkan?

    • January 23, 2025
    • 19 views
    Duel Film Horor Indonesia, Edisi Mama vs Sebelum 7 Hari, Mana yang Paling Menyeramkan?

    The Woman in the Yard, Teror Wanita Misterius Bergaun Hitam terhadap Satu Keluarga, Intip Trailer Berikut

    • January 22, 2025
    • 34 views
    The Woman in the Yard, Teror Wanita Misterius Bergaun Hitam terhadap Satu Keluarga, Intip Trailer Berikut

    MELEKATKAN CITRA BUDAYA PARIWISATA

    • January 22, 2025
    • 26 views

    Angkringan Café Makkah Kini Jadi Salah Satu Tempat Nangkring Kawula Muda di Wilayah Bandung Timur

    • January 22, 2025
    • 17 views

    Presiden Ukraina Bertemu dengan Presiden Polandia Bicara Pertahanan Politik hingga Sanksi

    • January 21, 2025
    • 21 views
    Presiden Ukraina Bertemu dengan Presiden Polandia Bicara Pertahanan Politik hingga Sanksi

    Anies Baswedan Bertukar Gagasan Besama Mahasiswa di FPBS UPI Bandung, Kekayaan Bahasa dan Keunikan

    • January 21, 2025
    • 25 views
    Anies Baswedan Bertukar Gagasan Besama Mahasiswa di FPBS UPI Bandung, Kekayaan Bahasa dan Keunikan