JABARPASS – Tantangan utama bagi Presiden Abdelmadjid Tebboune meningkatkan pastisipasi pemilih yang sebelumnya kurang dari 40 persen.
Partisipasi pemilih pada tahun 2019 kurang dari 40 persen saat dirinya memenangkan masa jabatannya yang pertama.
Pada tahun 2021 partisipasi pemilih lebih rendah sekitar 30 persen saat pemilihan legislatif di negara tersebut.
Seorang analis Hasni Abidi, yang berpusat di Jenewa, yakni pusat studi CERMAM, menyebutkan Presiden sangat ingin memiliki partisipasi pemilih signifikan.
“Itu isu utamanya,” ujarnya, dikutip JABARPASS dari aljazeera.
Pada tahun 2019 dan 2021 partisipasi pemilih sangat rendah karena terjadi di tengah protes pro-demokrasi Hirak yang menggulingkan pendahulu Tebboune, Abdelaziz Bouteflika.
Kemudian protes tersebut dipadamkan dengan peningkatan pengawasan polisi serta dengan dipenjarakannya ratusan orang pemrotes. (Rizky Anugrah)