Kota Bandung Jadi Kontributor Sampah Terbesar, Masyarakat Diminta Dukung Program Zero Food Waste

JABARPASS – Kota Bandung dinilai menjadi kontributor terbesar sampah yang dikirim ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS)
Sarimukti. Dalam satu hari bahkan bisa mencapai 170 rit bahkan sekarang sudah menembus 185 rit.

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman saat melakukan monitoring dan evaluasi (monev) ke dua Tempat Pembuangan Sementara di Kota Bandung, yakni TPS Antapani dan Gedebage, Sabtu (19/10/2024).

Herman melakukan monev itu bersama Penjabat Sekda Kota Bandung. Itu dilakukan dalam upaya memantau kondisi pengelolaan sampah di Kota Bandung.

“Harapan kita, komitmen kita bisa turun ke 140 rit, jadi harus berkurang cukup besar kurang lebih 45 rit. Dan saya yakin bisa,” katanya.

Hasil pemantauan di TPS Antapani, Herman menjelaskan perlu adanya penambahan mesin gibrik untuk mengakomodasi sampah yang datang dari 26 Rukun Warga (RW) ke TPS Antapani.

Ia menjelaskan dari 26 RW hanya 13 RW yang bisa dikelola mesin gibrik sehingga sebesar 4 ton sampah organik bisa dikelola dengan baik.

“Untuk sampah low value, sampah rongsok dan residu dari 4 ton hanya 1 ton saja yang dibuang ke Sarimukti, yaitu sampah residu, tapi dari 13 RW lainnya sama sekali belum terkelola,” ungkapnya.

“Apabila kita tambah mesin gibrik, di sisi yang lain di hulu juga (melaksanakan) zero food waste, maka sampah itu bisa dikelola secara mandiri di TPS Antapani, yang dikirim ke Sarimukti bisa turun satu setengah rit,” jelasnya.

Selain itu, untuk hasil pemantauan TPS Gedebage, Herman mengungkapkan kondisi TPS tersebut jauh dari harapan karena adanya kesalahan dalam pengelolaan sampah.

“Sekda Kota Bandung dan jajarannya akan secepatnya mengambil langkah, satu minggu ke depan tata kelolanya akan diperbaiki sehingga bisa satu pintu. Insyaallah akan membantu pengelolaan sampahnya bisa lebih baik,” ungkapnya.

Herman menjelaskan, Pemkot Bandung telah melakukan langkah kongkret, tetapi kunci utama permasalahan adalah pengelolaan sampah di hulu, yaitu masyarakat Kota Bandung.

“Kepada warga Bandung, mohon untuk respons, mohon untuk bersama Pemkot Bandung sama-sama menyukseskan Zero Food Waste tidak ada sampah makanan dari rumah. Hrapannya mulai dari rumah,” ungkapnya.

Herman menjelaskan, prinsip dasar pengelolaan sampah dari hulu perlu dilakukan pengurangan, pemanfaatan sampah dan daur ulang, itu akan berdampak pada hilir yang akan berkurang beban sampahnya.

“Reduce, Reuse, dan Recycle, insyaallah setengahnya akan selesai. Kalau Zero Food Waste ini berhasil, maka sampah yang akan ke Sarimukti akan berkurang setengahnya,” katanya.

“Kami harapkan ini dimulai dari Kota Bandung, sinyal warning untuk warga Kota Bandung,. Hari ini belum ada pengurangan ritase ke Sarimukti dari Kota Bandung,” ungkapnya.

Herman menjelaskan, jika ada pengurangan ritase sampah ke TPPAS Sarimukti dari Kota Bandung, maka itu akan memperpanjang usia pakai Sarimukti hingga tahun 2025.

“Jika tidak, maka akan terjadi ledakan sampah di akhir tahun 2024 dan kami sepakat tidak boleh terjadi ledakan sampah,” katanya.

Tentunya Pemdaprov Jabar beserta Pemkot Bandung telah menyiapkan solusi jangka pendek dan perlu ada pendalaman untuk solusi jangka menengah terkait hal tersebut.

Akan tetapi Herman menjelaskan, solusi kreatif yakni dengan menempatkan sampah sebagai sesuatu yang dapat dimanfaatkan dengan mengelolanya menjadi penghasilan.

“Untuk eksekusinya kita kerja sama antara Pemdaprov Jabar dan Pemkot Bandung. Di hulu itu tanggung jawab Pemkot Bandung, silahkan edukasi masyarakat,” katanya.

“Untuk di TPS kami akan berbagi, paling tidak berapa pun kebutuhannya nanti sebagian dari Pemdaprov Jabar dan sebagian dari Pemkot Bandung,” ungkapnya.

  • Athallah

    Berita Terkait

    Dampak Efisiensi Anggaran, Asita Jabar Diminta Cari Strategi Inovatif agar Pariwisata Tetap Hidup

    JABARPASS – Pemerintah saat ini tengah menjalankan pengetatan dan efisiensi anggaran. Kebijakan ini kemungkinan besar akan mempengaruhi berbagai bidang dan sektor, termasuk pariwisata. Efisiensi anggaran pemerintah tidak dipungkiri mempengaruhi pendapatan…

    Sono Ku Rasa, Sono Ku Nikmat, Hadir untuk Obati Rasa Kangen Terhadap Makanan Legendaris Jawa Barat

    JABARPASS – Sono ku rasa, sono ku nikmat, hadir untuk mengobati rasa kangen terhadap makanan legendaris Jawa Barat. Hal itu diungkapkan Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, pada pesta kuliner…

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Baca Juga

    Israel Ikuti Langkah Amerika Serikat Keluar dari Keanggotaan Dewan Hak Asasi Manusia PBB

    • February 17, 2025
    • 5 views
    Israel Ikuti Langkah Amerika Serikat Keluar dari Keanggotaan Dewan Hak Asasi Manusia PBB

    Ikutilah Lomba Nulis Puisi Ramadhan 2025, Berhadiah Ratusan Ribu Rupiah, Ini Persyaratannya!

    • February 17, 2025
    • 17 views
    Ikutilah Lomba Nulis Puisi Ramadhan 2025, Berhadiah Ratusan Ribu Rupiah, Ini Persyaratannya!

    UTUT BUKA INDONESIAN GRANDMASTER TOURNAMENT 2025

    • February 17, 2025
    • 32 views
    UTUT BUKA INDONESIAN GRANDMASTER TOURNAMENT 2025

    Rego Nyowo, Ada Misteri Apa Sebenarnya di Balik Kosan yang Mereka Huni? Segera Tayang!

    • February 16, 2025
    • 25 views
    Rego Nyowo, Ada Misteri Apa Sebenarnya di Balik Kosan yang Mereka Huni? Segera Tayang!

    Indonesian GM Tournament 2025, Utut Sebut Ajang Pecatur Tanah Air Naikkan Elo Rating dan Bukukan Norma

    • February 15, 2025
    • 218 views

    Pengusaha Asal Bandung, Billy Martasandy Raih Penghargaan Golden Professional Winner di Golden Award 2025

    • February 15, 2025
    • 33 views
    Pengusaha Asal Bandung, Billy Martasandy Raih Penghargaan Golden Professional Winner di Golden Award 2025