
JABAR PASS -NPada Senin (21/1), arus lalu lintas di jalur wisata Ciwidey, tepatnya di Jalan Raya Sadu-Soreang, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, mengalami kemacetan. Kendaraan yang mendominasi kemacetan ini sebagian besar berasal dari Jakarta, Bandung, dan daerah sekitarnya, baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa banyak pengendara yang melintasi jalur Sadu-Soreang untuk menuju ke kawasan Ciwidey, dengan panjang kemacetan diperkirakan mencapai sekitar 5 kilometer.
Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono, menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi untuk mengatasi potensi kemacetan di beberapa jalur wisata, termasuk Ciwidey dan Pangalengan, serta jalur arteri lainnya. Sebanyak 103 personel kepolisian diterjunkan untuk mengatur lalu lintas di titik-titik yang rawan kemacetan.
“Kami menempatkan personel di area-area yang padat, apalagi jika hujan yang bisa menyebabkan kemacetan lebih parah,” kata Aldi di Soreang.
Aldi juga menjelaskan bahwa selama libur panjang, volume kendaraan diperkirakan meningkat sekitar 30 persen. Meskipun demikian, laporan yang diterima menunjukkan penurunan jumlah kendaraan dibandingkan dengan akhir pekan sebelumnya.
“Memang hari ini masih banyak kendaraan, tapi penurunannya lebih sedikit dibandingkan kemarin,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa sebagian besar kendaraan di jalur wisata Ciwidey dan Pangalengan berasal dari masyarakat lokal yang melakukan perjalanan pulang pergi. Sementara pengunjung yang menginap umumnya berasal dari Jakarta dan cenderung sudah kembali ke Bandung pada sore hari.
Untuk mengurai kemacetan, pihak kepolisian juga menerapkan sistem one way sepenggal. Sejak awal weekend, sistem ini sudah diterapkan lima kali di jalur wisata seperti Ciwidey dan Pangalengan.
“Penerapan one way sepenggal dilakukan sebanyak lima kali pada hari pertama weekend. Saat jalur menuju bawah padat, kami tahan kendaraan di bawah dan izinkan kendaraan dari atas untuk turun, begitu juga sebaliknya,” ujar Aldi.
Selain penanganan kemacetan, Aldi menambahkan pihaknya juga siap menindak tegas segala bentuk pungutan liar (pungli) dan aksi premanisme di area wisata. Meskipun hingga saat ini belum ada laporan terkait hal tersebut, ia tetap mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan tindakan tersebut.
“Laporan yang masuk baru terkait kemacetan. Namun untuk pungli dan premanisme, kami belum menerima laporan. Kami menghimbau masyarakat untuk tidak ragu melapor jika ada kejadian seperti itu,” pungkasnya.