
JABARPASS – Untuk menjalin kebersamaan dan silaturahmi dengan para jemaah, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Hikmah Komplek Permata Biru Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, mengadakan “ngeteh” dan “ngopi” bareng setelah sholat subuh.

Kegiatan rutin yang melibatkan para jemaah tersebut, rencananya akan digelar para pengurus DKM Al Hikmah pada Ahad pagi, 19 Januari 2025 tepatnya selesai menunaikan sholat subuh berjemaah. Sebelumnya dilaksanakan terlebih dahulu penyampaian ceramah Ahad pagi, dan dilanjutkan dengan “ngeteh” dan “ngopi” bareng.
Tentu saja digelarnya kegiatan semacam ini bertujuan menciptakan suasana akrab dan intens bersama para jemaah, sehingga suasana kebersamaan sangat terasa baik antara jemaah dengan jemaah maupun jemaah dengan pengurus DKM.
Menurut Divisi Sosial DKM Al Hikmah, Wowo Prabowo, setelah sempat terhenti beberapa waktu lalu dikarenakan kesibukan para pengurus, kegiatan ini akhirnya dapat digelar kembali. “Alhamdulillah melalui kegiatan semacam ini, para jemaah dan pengurus berkesempatan untuk bersilaturahmi dalam suasana keakraban dan kebersamaan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pihaknya sangat berharap agar kegiatan “ngeteh” dan “ngopi” bareng setelah sholat subuh ini dapat diikuti para jemaah dan semua pengurus DKM Al Hikmah. “Ayo kita manfaatkan kegiatan ini demi terjalinnya silaturahmi yang lebih intens di antara kita,” ajak pria yang akrab disapa Ustadz Wowo ini.
Sekadar diketahui, ngopi bareng usai menunaikan sholat subuh ini sudah menjadi pemandangan yang biasa di Kota Banda Aceh yang terkenal dengan julukan “Serambi Mekah”. Di sana, kegiatan tersebut dikenal dengan istilah “Jemaah Kopi Subuh”.
Bisa dikatakan ngopi subuh sudah menjadi suatu karakter khas masyarakat di Aceh. Tak heran jika kedai-kedai kopi yang berada di wilayah Aceh sudah mulai sibuk begitu sholat subuh usai ditunaikan. Rata-rata pengunjung yang datang masih lengkap berbusana muslim yang dikenakan saat sholat berjamaah di masjid-masjid di sekitar kedai.

Saking banyaknya kedai kopi di Aceh, tak berlebihan bila disebutkan keberadaan kedai tersebut sudah dianggap seperti rumah kedua bagi masyarakat di ujung barat Indonesia tersebut. Di kedai kopi, segala masalah dibahas dan diselesaikan, mulai dari agama, politik hingga “menilai menantu”.
Ada satu tradisi unik di Aceh terkait kedai kopi ini. Biasanya, siapa yang datang paling pertama ke warung dan memilih meja, maka orang itu harus ikhlas membayar kopi untuk rekan-rekannya yang hadir. Tentu saja hal tersebut tidak lepas dari budaya masyarakat Aceh yang menghormati tamunya.

Saking menariknya budaya ngopi subuh di Aceh, mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan memuji hal ini. “Saya melihat pemandangan luar biasa ada budaya silaturahmi yang bagus, setelah sholat subuh dan zikir bersama-sama lalu mereka menyegarkan tubuh dengan minuman yang sangat menyehatkan sebelum beraktivitas pagi, budaya ini disebut dengan kopi subuh,” ujar pria yang akrab disapa Aher ini saat melakukan kunjungan ke Aceh beberapa waktu lalu. Nah menarik bukan betapa banyaknya manfaat yang akan diperolah dari “ngeteh” atau “ngopi” bareng setelah sholat subuh. Sebab itu, ayo ramaikan kegiatan “ngeteh” dan “ngopi” bareng setelah sholat subuh di Masjid Al Hikmah, Ahad pagi, 19 Januari 2025.*