JABARPASS – Haji Cepat Mujamalah Indonesia (HCMI) kembali melakukan gebrakan di wilayah Jawa Timur. Kalau sebelumnya Mojokerto yang menjadi sasaran, kini Kota Surabaya dan sekitarnya yang dijelajahi tim HCMI.
Sama seperti sebelumnya, dalam event di Surabaya ini, HCMI kembali menggandeng Markaz Kampung Bos pusat itenerary haji dan umrah yang berkantor pusat di Kediri. Di Surabaya, event ini digelar di sebuah hotel di kawasan Jalan Jemursari, Sabtu, 23 November 2024.
Ada empat narasumber yang dihadirkan dalam kesempatan itu, semuanya merupakan para pakar yang sudah lama malang melintang di bidang haji dan umrah di Indonesia. Mereka adalah H. Cheppy Wahyu Hidayat yang merupakan Direktur Utama PT Jasa Wisata Nusantara (Jawara), H. Yusuf Indra Supriatna (Founder HCMI), Cherry Wahyu Hidayat (Dirut HCMI), dan Agus Riyadi Afiantono atau dikenal dengan panggilan ARA sebagai Founder Markaz Kampung Bos.
Menurut Cheppy, Jawara Tour sebagai Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) sudah melakukan kerjasama dengan HCMI sebagai perusahaan yang juga sudah berbadan hukum dalam membantu para tamu Allah untuk berangkat ke Tanah Suci menunaikan rukun Islam yang kelima.
“Intinya bapak dan ibu yang akan menunaikan ibadah haji tidak perlu khawatir apalagi sampai ragu, karena semua yang terlibat di dalam penyelenggaraan ibadah haji bersama HCMI, Jawara Tour dan Markas Kampung Bos, sudah berlisensi dan resmi,” ungkapnya.
Narasumber lainnya, Yusuf Indra Supriatna mengungkapkan, hadirnya HCMI sebagai bentuk keprihatinan akibat panjangnya antrean haji di Indonesia yang kini sudah mencapai puluhan tahun.
Selain itu, HCMI juga hadir untuk membantu para tamu Allah agar terhindar dari penyelenggara yang kurang amanah sehingga merugikan jemaah haji itu sendiri. “HCMI yang menggunakan visa haji juga tidak mengganggu kuota resmi pemerintah melalui haji reguler dan haji khusus,” jelas Yusuf.
Sedangkan Dirut HCMI, Cherry Wahyu Hidayat menjelaskan berbagai mekanisme yang harus dipersiapkan dalam menjalankan perintah Allah berangkat ke Tanah Suci. “Dengan tagline ‘Solusi Cepat Menuju Arafah’, kami siap memberikan yang terbaik bagi para jemaah,” tegasnya.
Sementara itu, Founder atau Owner Markas Kampung Bos, Ara Afiantono mengemukakan, pentingnya menghadirkan pola yang lebih massif lagi dalam menentukan market pasar dan pesaing dalam menjalankan usaha haji dan umrah.
Ia menambahkan, upaya yang dilakukan harus sesuai dengan sasaran tembak yang diinginkan. “Sebab itu pola digitalisasi dalam menjalankan usaha ini harus dilakukan dengan memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi dalam pemasaran, menentukan market dan lain sebagainya,” paparnya.
Terkait kondisi tersebut, Ara mengemukakan, Markas Kampung Bos sebagai pusat itenerary haji dan umrah, harus hadir di banyak tempat di wilayah di Indonesia. “Sehingga kondisi tersebut akan sangat membantu banyak umat Islam untuk bisa berangkat haji,” tutupnya.*