JABAR PASS- Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengumumkan bahwa pemesanan tiket pendakian melalui aplikasi eRinjani dapat dilakukan hingga 25 Desember 2024, pukul 23.59 WITA. Kebijakan ini diberlakukan sehubungan dengan penutupan jalur pendakian Gunung Rinjani dan proses tutup buku akhir tahun untuk Bendahara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Kepala Balai TNGR NTB, Yarman, menjelaskan bahwa pendakian Gunung Rinjani akan ditutup pada akhir tahun 2024 untuk mempersiapkan kondisi cuaca yang diperkirakan memasuki puncak musim hujan pada awal 2025, demi keselamatan para pendaki.
“Pendakian Gunung Rinjani akan ditutup pada akhir tahun ini,” kata Yarman melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Jumat (6/12). Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin melakukan pendakian pada tahun 2024 untuk segera melakukan pemesanan tiket sebelum penutupan jalur dilakukan.
Selain itu, Yarman mengingatkan wisatawan agar mematuhi semua aturan yang berlaku untuk menjaga keselamatan, kenyamanan, serta kelestarian alam di kawasan Gunung Rinjani. “Pendakian harus dilakukan melalui jalur resmi sesuai aturan yang ada,” tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya menjaga kebersihan dan kelestarian Gunung Rinjani, Balai TNGR juga sedang mempersiapkan program “zero waste” atau wisata pendakian tanpa sampah, yang akan dimulai pada April 2025. “Kami akan menerapkan pendakian nol sampah mulai April 2025, setelah penutupan selama tiga bulan. Kami berharap tidak ada lagi potensi sampah yang dibawa ke puncak gunung,” ujar Yarman.
Setiap tahunnya, antara Januari hingga Maret, aktivitas pendakian Gunung Rinjani ditutup untuk memberi waktu pemulihan lingkungan. Pada 2023, Balai TNGR mencatat sebanyak 140 ribu kunjungan pendakian, yang menghasilkan PNBP sebesar Rp14,7 miliar dan perputaran uang di masyarakat mencapai Rp79 miliar.
Gunung Rinjani memiliki enam jalur pendakian, dan untuk menjaga kenyamanan serta keamanan, jumlah pendaki yang diperbolehkan setiap hari dibatasi maksimal 400 orang.