JABARPASS – Menteri Agama, Nasaruddin Umar langsung mengunjungi kantor pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya, Jakarta Timur, usai melakukan serah terima jabatan.
Kunjungan pertama Menag ini merupakan hal pertama yang dilakukannya dengan melakukan silaturahmi ormas keagamaan pasca dilantik Presiden Prabowo Subianto.
Kedatangan orang nomor satu di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) ini langsung disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Wakil Rais Aam PBNU, KH Anwar Iskandar.
Berdasarkan keterangan yang dikutip dari kemenag.go.id, Rabu, 23 Oktober 2024, selain Menag, turut hadir juga beberapa menteri lainnya, seperti Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri PPA Arifatul Choiri Fauzi serta Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Kadring.
Dalam kesempatan itu, Menag mengatakan, dirinya tidak tahu jabatan yang diamanahkan kepadanya sebagai anugerah atau musibah.
“Ya kita tidak tahu ini anugerah atau musibah, tapi ini merupakan salah satu tanda syukur dengan cara mengungkapkan hal itu kepada orang tua. Sebagai institusi yang sangat berjasa di Republik ini. Maka itu pun, kita juga bangga bahwa kita adalah anak-anak NU, dipercaya oleh bangsa dan negara mengemban amanah di kabinet ini,” akunya.
“Alhamdulillah bersama teman-teman banyak ternyata ya tanpa mengurangi kewajiban kita secara kolektif sesuai dengan peraturan perundangan, tapi secara personal tentu kita juga Harus mengucapkan rasa terima kasih itu kepada orang tua yang telah membesarkan kita,” tambahnya.
Tak hanya itu, Menag juga meminta doa serta dukungan kepada para kyai dari PBNU. Baginya, Doa dari orang tua dan kyai bisa menjadi bekalnya saat menahkodai kementerian yang mengurusi bidang keagamaan ini.
Menurutnya, selain meminta doa, silaturahmi ini sekaligus meminta masukan dan arahan para kyai dalam menjalankan amanah ini.
“Iya, itu tantangan kami. Beliau (para kyai) juga memberi masukan dan sekaligus motivasi. Tapi dengan caranya kyai berbicara kepada anak-anaknya kan, tentu tidak to the point, tentu tidak detail. Hanya pointersnya tapi kita sebagai anak harus pintar menerjemahkan,” paparnya.
Ia menyebutkan, apa yang ia lakukan adalah salah satu bentuk usaha awal sebagai menteri agar kedepannya tidak salah langkah. ” Sebelum kami melangkah lebih cepat dan lebih jauh, nah kita awali langkah ini dengan minta do’a orang tua kita,” tutupnya.*