JABAR PASS – Film animasi karya anak bangsa, JUMBO, mencetak rekor baru dengan meraih lebih dari 10 juta penonton di bioskop. Capaian luar biasa ini menjadikannya salah satu film animasi Indonesia tersukses sepanjang masa, sekaligus menegaskan bahwa animasi lokal mampu bersaing dan mendapat tempat istimewa di hati penonton tanah air.
Pihak produksi menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas pencapaian ini. Dalam unggahan di Instagram pada Jumat, mereka menulis, “Satu kisah sederhana yang dirayakan oleh lebih dari 10.000.000 hati. Sebuah angka yang dulu terasa jauh, kini menjadi nyata, berkat kalian yang percaya bahwa kisah kecil pun bisa berarti besar saat disampaikan dengan sepenuh hati.”
Dirilis pada 31 Maret 2025, bertepatan dengan libur Lebaran, JUMBO langsung disambut hangat oleh masyarakat. Sutradara Ryan Adriandhy berhasil menghadirkan tontonan yang bukan hanya segar dan berkualitas, tapi juga relevan dengan kerinduan penonton terhadap film lokal yang digarap dengan sungguh-sungguh.
Di tengah dominasi genre horor, drama remaja, dan komedi romantis, JUMBO muncul sebagai alternatif yang menyegarkan. Film ini menawarkan ruang aman dan hangat bagi penonton keluarga, dengan cerita yang penuh warna dan emosi.
Diproduksi oleh Visinema Animation, JUMBO mencatat pencapaian komersial yang luar biasa. Dalam waktu sebulan setelah penayangannya, film ini sudah menarik lebih dari 8 juta penonton dan terus bertambah hingga melewati angka 10 juta — sebuah prestasi yang menobatkannya sebagai film animasi Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang sejarah.
Mengambil latar di Kampung Seruni yang kaya warna dan imajinasi, JUMBO membawa penonton pada perjalanan yang menyentuh, membahas tema persahabatan, perjuangan mengejar mimpi, serta keajaiban masa kecil yang sarat makna.
Kesuksesan JUMBO juga didukung oleh jajaran pengisi suara ternama, seperti Prince Poetiray, Quinn Salman, Yusuf Özkan, Ariel “NOAH”, Ratna Riantiarno, Ariyo Wahab, Bunga Citra Lestari, Angga Yunanda, Muhammad Adhiyat, Graciella Abigail, dan Cinta Laura Kiehl. Mereka berhasil menghidupkan karakter-karakter dengan penuh kepribadian dan kedalaman emosi.








