JABARPASS – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Sarikat Penyelenggara Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) Jabar yang digawangi H. Zainurofieq mendukung pemerintah dengan kehadiran lembaga baru yakni Badan Haji dan Umrah, untuk fokus pada penambahan kuota haji reguler dan khusus.
Menurutnya, DPD Jabar mendukung pemerintah agar tidak terpancing dengan pro kontra kasus-kasus yang akan menghabisi energi pada periode sebelumnya. “Mendingan mensyukuri apa yang telah dilakukan pemerintah lama dan baru sekarang, dengan lembaga baru yang dibentuk presiden serta tetap optimistis ke depan,” ujarnya, Sabtu, 2 November 2024 di sela-sela pelaksanaan pelatihan sertifikasi tour leader di Bandung.
Terkait kondisi itu, tambah Zainurofieq, ada baiknya melakukan diplomasi secara optimal ke pemerintah Saudi Arabia untuk menambah kuota yang pastinya bakal bertambah sesuai dengan Visi Saudi 2030, yakni 10 juta jemaah per tahun.
Seperti diketahui, pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto akan membentuk Badan Haji dan Umrah. Ini diiindikasikan dengan ditunjuknya sejumlah nama oleh Prabowo untuk mengurusi Badan Haji dan Umrah.
“Ini tentunya menjadi peluang besar bagi Indonesia, karena sekarang baru 6 juta jemaah. Itu artinya ada kekurangan 4 juta jemaah lagi yang dibutuhkan Saudi untuk mencapai visinya tersebut,” ungkapnya.
Ia menambahkan, Indonesia berpeluang penuh untuk melakukan hal ini. Setidaknya informasi tersebut akan menambah support ke tim haji agar secepatnya melakukan negosiasi minimal 10 tahun ke depan akan mendapat banyak kuota, karena target Saudi 2030 sangat-sangat besar.
Realita ini juga harus mampu dilakukan Indonesia dalam memanfaatkan peluang tersebut. Selain itu, pemerintah juga bisa ikut mengarahkan bagaimana pelayanan yang tepat untuk jemaah asal Indonesia. “Sebab jika 100 persen dilakukan Saudi kadang-kadang bermasalah,” sebutnya.
Sebab itu, tim haji yang baru dibangun pemerintah meski baru bekerja tahun depan, namun setidaknya sudah mulai membuat sistem. Karena kalau ada tambahan sekian puluh ribu, maka konsekuensi sistem yang diusulkan dengan realita kapasitas di Arafah dan MIna bakal seperti apa.
“Kita minta kuota sekaligus memikirkan solusi untuk tidak berjubel di Arafah dan Mina. Salah satu misalnya dengan dibantu untuk pengembangan Mina bukan ke pinggir, tapi biar rapi maka dibangun ke atas seperti Jamarat. Jika kondisi ini dapat dilakukan kenapa tidak, kan Jamarat juga sudah empat tingkat. Jadi hal ini bisa menjadi solusi untuk di Arafah dan Mina,” tegas Zainurofieq.
Karena itu, lanjut Zainurofieq, DPD Sapuhi Jabar mendukung pemerintah dan Saudi untuk pengembangan Arafah dan Mina dibangun ke atas atau ditingkatkan. “Kalau bisa dilakukan ini sangat bagus dan bisa menjadi solusi,” tutupnya.*