JABARPASS – Selama ini Kota Bandung selalu menjadi barometer dalam perkulineran di Tanah Air. Banyak tempat kuliner baru dengan aneka ragam rasa hadir dan tumbuh berkembang di kota yang terkenal dengan julukan Parijs van Java ini.
Tak berlebihan bila kemudian Kota Kembang selalu menjadi pilihan untuk jajan dan makan bagi para penggemar kuliner. Di kawasan Bandung Timur tepatnya di Jalan Raya Rancaekek No. 197, Mekargalih, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, kini hadir tempat kuliner baru yang menggabungkan konsep makanan khas daerah Yogyakarta-Jateng dan Timur Tengah.
Kafe yang satu ini menjual makanan angkringan seperti nasi kucing, gorengan dan masih banyak lagi jenis makanan lainnya.Selain itu terdapat pula jenis makanan Timur Tengah seperti nasi kebuli, kebab dan lain sebagainya. Tentu saja tak lupa dengan sajian minuman berupa kopi khas Jawa Barat, Indonesia dan Timur Tengah.
Tentu saja sajian kuliner perpaduan unik antara angkringan dan Timur Tengah ini, menjadi salah satu daya tarik bagi para pengunjung untuk merasakan sensasi sekaligus cita rasa makanan maupun minuman yang dihidangkan.
Sekadar diketahui, istilah “angkringan” berasal dari kata “angkring” yang berarti pikulan. Angkringan populer di Yogyakarta karena masyarakatnya biasanya makan dan minum sambil duduk “methangkring” atau mengangkat salah satu kakinya ke atas bangku atau kursi.
Angkringan biasanya terdapat di setiap persimpangan jalan di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pedagang angkringan beralih dari pikul menjadi gerobak pada 1970-an. Angkringan terkenal dengan sebutan untuk semua hal-hal murah disematkan untuk makanan kecil.
Sedangkan wilayah Timur Tengah dikenal melalui beragam makanan khas padang pasir dengan berbagai bumbu rempahnya yang mampu membangkitkan selera bagi siapa saja yang menyukai jenis makanan seperti ini.
Angkringan dan Café Makkah ini bisa dikatakan sebagai sebuah tempat makanan yang tematik. Posisinya yang terletak di jalan raya nasional atau Jalan Raya Rancaekek dari arah Bandung menuju Garut, membuat Angkringan dan Café Makkah menjadi pusat jajanan baru bukan hanya bagi warga di wilayah Bandung Timur. Namun bisa menjadi altenatif tempat makan sekaligus nongkrong bagi warga Bandung Raya.
Tempat kuliner yang baru melakukan soft opening pada Ahad, 5 Januari 2025 ini, sangat cocok untuk dijadikan sebagai lokasi “ngariung” bagi para anak muda, pertemuan bisnis atau hanya sekadar kumpul keluarga.
Pada soft opening yang digelar Ahad sore itu, manajemen Angkringan dan Café Makkah mengundang teman, keluarga, atau kolega untuk mencoba produk atau layanan bisnis dengan prosesi pemotongan tumpeng.
Menurut salah seorang owner Angkringan dan Café Makkah, Dr. Zainurrofieq, Lc., MA., acara soft opening hanya berlangsung dalam skala kecil dan bersifat eksklusif. “Jadi kita baru mengundang pihak-pihak tertentu saja untuk mengenal lebih dekat Angkringan dan Café Makkah,” ungkapnya.
Ia menambahkan, melalui kegiatan pembukaan sementara yang dilakukan sebelum bisnis resmi dibuka untuk umum, pihaknya ingin memperkenalkan produk atau layanan kepada masyarakat secara bertahap, serta menguji coba operasional bisnis.*