JABARPASS – Suara-suara ledakan terdengar bersahutan di ibu kota Iran, Teheran, Sabtu dini hari pukul 02.30 pagi waktu setempat (26/10/2024). Demikian laporan media Iran.
Ledakan tersebut dikabarkan berasal dari serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terhadap target militer Iran untuk membalas serangan 1 Oktober. Padahal, sebelumnya Amerika Serikat sudah diberikan peringatan tentang serangan Israel tersebut.
Namun, serangan Israel terhadap Iran hanya sebatas pada target militer, bukan fasilitas nuklir atau minyak, menurut CBS News yang mengutip seorang sumber.
Bandara Internasional Imam Khomeini dan Bandara Mehrabad di Teheran beroperasi seperti biasa di tengah laporan ledakan dekat ibu kota Iran tersebut, menurut laporan SNN.
Stasiun TV pemerintah Iran yang mengutip sumber-sumber keamanan melaporkan bahwa suara ledakan tersebut berasal operasi pertahanan udara di dekat Teheran.
Sejak Jumat malam, Fars memberitakan bahwa sejumlah ledakan terdengar di ibu kota Iran tersebut. Kantor berita itu tidak memberikan keterangan lebih lanjut.
Beberapa saat kemudian, IDF mengumumkan bahwa pihaknya telah menyerang target-target militer Iran sebagai balasan atas serangan Iran sebelumnya terhadap negara Yahudi itu.
Informasi soal serangan terhadap target-target militer Iran juga dibenarkan oleh stasiun TV resmi Israel, Kan, tetapi tanpa penjelasan lebih lanjut.
Pada 1 Oktober, Iran meluncurkan serangan rudal besar-besaran ke Israel untuk kedua kalinya dalam sejarah dan menyebutnya sebagai tindakan membela diri.
Menurut Israel, sebagian besar dari sekitar 180 rudal balistik yang ditembakkan Iran berhasil dicegat dan serangan itu tidak menelan korban jiwa.
Iran mengeklaim bahwa serangan mereka mengenai target militer Israel, sedangkan Israel mengaku hanya menderita kerusakan “minimal” dan berjanji untuk membalasnya.(Ant/***)