JABAR PASS – Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan bahwa integritas merupakan elemen kunci dalam membangun kepercayaan publik terhadap aparatur sipil negara (ASN). Ia menyebut, integritas bukan hanya slogan, tetapi harus tercermin dalam tindakan sehari-hari para pelayan publik.
Pernyataan tersebut disampaikan Farhan saat membuka acara Launching Pembelajaran Pengetahuan Antikorupsi Dasar dan Integritas (PADI) di Gedung Serbaguna Balai Kota Bandung, Senin (22/9/2025).
“Integritas adalah wajah kita di mata masyarakat. Kewibawaan kita sangat tergantung kepada bagaimana masyarakat menilai integritas kita sebagai pengurus Kota Bandung,” ujar Farhan.
Farhan mengatakan, menjaga integritas harus dimulai dari diri sendiri. Ia mencontohkan prinsip-prinsip yang ia terapkan secara pribadi, seperti menolak pemberian hadiah ulang tahun, tidak melibatkan keluarga dalam urusan proyek, dan menjaga jarak dari intervensi yang berpotensi melemahkan komitmen moral sebagai pejabat publik.
“Ringan kelihatannya, tetapi itu semua adalah pintu masuk yang harus kita tutup rapat. Jangan sampai integritas kita rusak karena soft spot tersebut,” ungkapnya.
Farhan juga menyinggung berbagai tantangan yang dihadapi ASN, seperti penegakan Perda reklame hingga pengelolaan lalu lintas kota. Menurutnya, seluruh tantangan tersebut hanya bisa dihadapi dengan konsistensi menjaga integritas.
PADI Diwujudkan Sebagai Program Berkelanjutan
Wali kota berharap agar pembelajaran antikorupsi melalui PADI tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial semata, melainkan menjadi proses pembelajaran berkelanjutan yang dievaluasi secara objektif.
“Kepala OPD harus melakukan review progress. Kita akan buat forum evaluasi rutin agar pembelajaran ini benar-benar efektif,” katanya.
Ia pun mengajak seluruh ASN untuk menjadikan integritas sebagai landasan utama dalam setiap pelayanan publik.
“Mari kita bangun ini dengan satu tujuan: integritas. Karena dengan integritas, kinerja kita akan lebih bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat,” ajak Farhan.





