JABAR PASS – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemda Jabar) telah melaksanakan Operasi Pasar Bersubsidi (OPADI) di 27 kabupaten/kota selama sepekan terakhir. Melalui OPADI, Pemda Jabar berhasil menyalurkan sebanyak 142.900 paket sembako bersubsidi kepada masyarakat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jabar, Noneng Komara Nengsih, menjelaskan bahwa tujuan utama dari OPADI adalah untuk menjaga kestabilan harga dan memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok menjelang Lebaran.
“OPADI bertujuan untuk menciptakan rasa aman, sehingga tidak terjadi kepanikan dalam berbelanja (panic buying), yang sering memicu kenaikan harga yang tidak wajar, meskipun stok pangan tetap aman,” ujar Noneng Komara di Bandung, Minggu (23/3/2025).
Noneng juga melaporkan bahwa harga-harga kebutuhan pokok saat ini masih terkendali meskipun ada kenaikan pada beberapa komoditas seperti cabai rawit merah. Disperindag Jabar terus melakukan pemantauan harga melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP).
“Harga-harga kebutuhan pokok yang kami pantau setiap hari melalui SP2KP, yang mengumpulkan data dari pasar-pasar di seluruh kabupaten/kota, tetap terkendali. Tidak ada kenaikan harga yang signifikan. OPADI yang kami laksanakan minggu lalu bertujuan untuk menstabilkan harga,” jelasnya.
Lebih lanjut, Noneng Komara menambahkan bahwa tidak ada perbedaan harga yang signifikan antarwilayah, sehingga harga tetap terjangkau bagi masyarakat, terutama di daerah yang terdampak oleh kenaikan harga.
Dalam kegiatan OPADI yang diselenggarakan oleh Disperindag Jabar, masyarakat dapat membeli paket sembako dengan harga subsidi Rp72.000 per paket. Setiap paket berisi beras (5 kg), minyak goreng (2 liter), gula pasir (1 kg), dan tepung terigu (1 kg).
“Tentu kami bekerja sama dengan pemerintah daerah dan Bulog setempat, karena mereka yang mengetahui dengan pasti jumlah kebutuhan masyarakat di masing-masing wilayah,” tambah Noneng Komara.








