JABARPASS – Jelang Natal dan Tahun Baru atau Nataru aktivitas masyarakat biasanya mulai meningkat. Mobilitas warga makin tinggi, lantaran banyak yang ingin memanfaatkan momen itu untuk liburan atau merayakannya di kampung halaman.
Namun, bagi mereka yang akan mudik atau berlibur di akhir tahun diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terkait situasi cuaca. Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi cuaca ekstrem pada momen Natal dan Tahun Baru.
Cuaca buruk itu diperkirakan terjadi di wilayah Jawa dan Bali. “Terutama di wilayah Jawa. Kemudian Bali dan juga ada di beberapa wilayah Sumatera perlu waspada,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, belum lama ini.
Karenanya, Dwikorita mengimbau agar masyarakat waspada, khususnya yang menggunakan jalur laut. Cuaca buruk akan terjadi di perairan Sumatera hingga NTT. Salah satu yang harus diwaspadai salah satunya di laut Samudra Hindia, di sebelah barat Sumatera.
“Kemudian di selatan Selat Sunda, selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, ini perlu diwaspadai,” ucapnya.
Menurut Prakiraan BMKG, potensi cuaca ekstrem ini masih akan berlangsung hingga awal tahun 2025. Dwikorita pun meminta warga untuk tetap waspada di tengah momen libur Nataru mendatang.
“Ya kami mohon masyarakat waspada terus memonitor perkembangan situasi cuaca dari BMKG. Kami sebarkan informasi cuaca melalui aplikasi mobile phone, info BMKG dan berbagai kanal, karena perkembangannya sangat dinamis dan cepat,” tukasnya.