JABAR PASS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan lebih dari 2.000 warga terpaksa mengungsi akibat banjir yang melanda beberapa wilayah di Jakarta.
“Pengungsi tersebar di sejumlah lokasi,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, di Jakarta, Rabu dikutip dari ANTARA.
Menurut Yohan, pengungsi ini kebanyakan berasal dari wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Timur yang rumahnya terendam banjir. Mereka kini berada di tempat-tempat aman sambil menunggu air surut.
Berikut beberapa lokasi pengungsian di Jakarta Barat dan Timur: Di Kelurahan Duri Kosambi, pengungsi berada di Mushala Darussalam RT006/RW05 dengan 200 jiwa, dan di Mushola Isroruddin RT0001/RW05 sebanyak 150 jiwa.
Di Kelurahan Kedaung Kali Angke, pengungsi berada di Masjid Jami Alfudholah dengan 37 jiwa. Kelurahan Tegal Alur menjadi tempat pengungsian di beberapa titik, antara lain di Rusun Lokbin (83 jiwa), Mushola Alhidayah (47 jiwa), Mushola Al Madin Nurul Ikhwan (90 jiwa), serta Mushola Durrotul Abiddin (24 jiwa).
Selain itu, di lokasi lain seperti Musholah Nur Syafinah (80 jiwa), Mushola Jami Nurul Hidayah (29 jiwa), RPTRA Alur Kemuning (5 jiwa), Mushola Al-mukhlisin (253 jiwa), dan Masjid An-najiah, Masjid Darurrohman, serta Ponpes An-najiah (470 jiwa).
Di Kelurahan Pegadungan, pengungsi di Masjid Sawatul Ummah berjumlah sekitar 300 jiwa.
Di sisi lain, Jakarta Timur juga terdampak banjir. Di Kelurahan Cakung Timur, terdapat sekitar 1.240 jiwa yang mengungsi di Gereja Advent, dengan titik kenal di Jl. Pulau Sangiang.
BPBD DKI Jakarta mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan lebih lanjut. Jika terjadi keadaan darurat, warga diminta menghubungi nomor telepon 112 yang beroperasi 24 jam dan layanan ini tersedia gratis.