JABAR PASS – Bulan Ramadhan selalu menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Selain berpuasa, bulan ini juga identik dengan tradisi seperti buka puasa bersama, tarawih, dan persiapan Lebaran.
Bagi siswa, bulan Ramadhan sering diikuti dengan penyesuaian jadwal sekolah atau libur. Namun, saat ini masyarakat Indonesia tengah ramai membicarakan wacana terkait libur sekolah selama bulan puasa 2025. Apakah siswa akan libur sebulan penuh?
Berikut adalah informasi terbaru mengenai jadwal libur Ramadhan dan sekolah dikutip dari Antara News
Jadwal Libur Bulan Puasa 2025
Berdasarkan kalender Hijriah 2025 yang diterbitkan Kementerian Agama, bulan puasa akan dimulai pada 1 Maret 2025 dan berakhir pada 30 Maret 2025. Penetapan tanggal pasti Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 2025 akan diumumkan setelah sidang isbat yang diadakan pemerintah.
Sidang isbat bertujuan untuk menyelaraskan penetapan tanggal berdasarkan pemantauan hilal, yang kemudian diikuti dengan pengumuman resmi tentang jadwal ibadah puasa dan Lebaran.
Jika kebijakan libur sekolah sebulan penuh diterapkan selama Ramadhan, maka siswa akan libur sepanjang bulan Maret, yaitu selama 30 hari. Libur ini akan dilanjutkan dengan libur Idul Fitri yang totalnya mencapai 8 hari.
Mengacu pada SKB 3 Menteri tentang Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025, berikut rincian libur untuk Idul Fitri 1445 H/2025 M:
- 31 Maret 2025: Libur Idul Fitri
- 1 April 2025: Libur Idul Fitri
- 2, 3, 4 April 2025: Cuti Bersama Idul Fitri
- 5-6 April 2025: Libur akhir pekan
- 7 April 2025: Cuti Bersama Idul Fitri
Apakah Sekolah Libur Selama Bulan Puasa 2025?
Wacana tentang libur sekolah sebulan penuh selama Ramadhan 2025 terus menjadi pembicaraan hangat. Banyak pihak, termasuk siswa, orang tua, dan guru, menantikan kepastian informasi terkait hal ini.
Ide libur sekolah selama bulan puasa pertama kali disampaikan oleh Kementerian Agama. Wakil Menteri Agama, Romo Muhammad Syafi’i, mengungkapkan hal ini setelah rapat dengan Komisi VII DPR RI.
Pemerintah, melalui berbagai kementerian, mulai merumuskan kebijakan terkait isu ini. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa kebijakan yang diterapkan adalah pembelajaran bagi siswa selama bulan Ramadhan, bukan libur.
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa kebijakan pembelajaran selama bulan puasa telah disepakati oleh beberapa kementerian, termasuk Kementerian PMK, Kemenag, Kemendagri, dan Kemendikbud. Saat ini, keputusan mengenai pembelajaran selama bulan Ramadhan masih menunggu surat edaran dari tiga menteri: Menteri Pendidikan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri.
Setelah surat edaran tersebut diterbitkan, kebijakan pembelajaran selama bulan Ramadhan akan diterapkan di seluruh sekolah di Indonesia. Dengan demikian, siswa akan tetap mengikuti kegiatan sekolah, dan libur selama bulan Ramadhan akan digantikan dengan sistem pembelajaran yang disesuaikan.