JABAR PASS – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan gas elpiji (LPG) 3 kilogram, meskipun saat ini pemerintah menerapkan pembatasan pembelian untuk rumah tangga.
“Langka sih enggak, saya pastikan enggak. Enggak ada kelangkaan. Tapi memang setiap rumah tangga dibatasi pembeliannya,” ujar Bahlil usai menghadiri acara “Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Baru” di Jakarta pada Kamis (28/1) dikutip dari ANTARA.
Bahlil menjelaskan, pembatasan pembelian LPG 3 kg dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan, seperti rumah tangga yang membeli lebih banyak tabung dari yang seharusnya, misalnya membeli 30 tabung ketika kebutuhan hanya 10.
“Pasti kami batasi pembeliannya. Kalau beli banyak, pasti ada maksud lain, itu yang kami tata,” katanya.
Pembatasan ini bertujuan agar distribusi LPG 3 kg subsidi tepat sasaran, mengingat subsidi LPG 3 kg merupakan bagian dari anggaran negara yang mencapai lebih dari Rp80 triliun.
Bahlil juga mengingatkan agar pihak yang tidak berhak menerima subsidi, seperti industri, tidak membeli LPG 3 kg. “Jangan pakai LPG 3 kg, karena itu subsidi pemerintah,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho, mengungkapkan adanya kelangkaan LPG 3 kg di Jakarta. Hal ini disebabkan oleh pengurangan kuota subsidi LPG 2025 sekitar 1,6% dibandingkan dengan tahun 2024. Selain itu, adanya hari libur juga menghambat penambahan kuota LPG, dengan penyaluran pada tanggal merah dilakukan hanya 50% dari alokasi minggu sebelumnya.
Namun, Hari menegaskan bahwa meskipun terjadi kelangkaan di beberapa tempat, distribusi LPG di Jakarta masih cukup terpantau. “Permintaan sedang tinggi, namun penyaluran tetap berjalan dengan baik,” ujarnya.