JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Bandung terus mendorong terciptanya budaya sadar bencana melalui edukasi sejak usia dini. Salah satu upaya nyata dilakukan melalui kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Tanggap Bencana bertajuk #SiapUntukSelamat di SMPN 1 Bandung, Jalan Kesatriaan No.12, Kecamatan Cicendo, Kamis (28/8).
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan siswa yang mendapat pelatihan langsung mengenai langkah-langkah menghadapi bencana. Mulai dari prosedur evakuasi, pengenalan titik kumpul darurat, hingga teknik penyelamatan diri dalam situasi krisis.
Simulasi ini dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, bersama jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung.
“Sesar Lembang yang membentang sepanjang 29 kilometer menjadi potensi ancaman nyata bagi Kota Bandung. Gempa akibat aktivitas sesar ini bisa berdampak serius terhadap infrastruktur, keselamatan jiwa, dan kondisi sosial ekonomi. Karena itu, edukasi kesiapsiagaan seperti ini sangat penting,” ujar Erwin.
Ia menegaskan, edukasi bencana sejak dini penting agar anak-anak mampu bersikap tenang, tidak panik, dan dapat membantu lingkungan sekitarnya saat bencana terjadi.
“Kami ingin anak-anak tak hanya paham bagaimana menyelamatkan diri, tapi juga bisa menularkan pengetahuan ini kepada keluarga dan tetangga mereka,” tambahnya.
Perluasan Skema Kesiapsiagaan
Selain menyasar sekolah, Pemkot Bandung juga tengah mengembangkan skema penanggulangan bencana berbasis wilayah. Nantinya, RW, kelurahan, hingga kecamatan akan dilibatkan sebagai koordinator lapangan (korlaps) untuk mempercepat respon saat terjadi bencana.
“Dengan melibatkan RW, lurah, dan camat sebagai korlaps, masyarakat akan tahu ke mana harus menghubungi saat darurat. Ini bagian dari penguatan sistem tanggap bencana di tingkat lokal,” jelas Erwin.
Ke depan, simulasi akan diperluas ke lingkungan masyarakat, perkantoran, dan wilayah-wilayah strategis lainnya di Kota Bandung.
Kolaborasi Multi-Pihak
Kegiatan simulasi di SMPN 1 ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Bandung melalui BPBD, Pewarta Balaikota Bandung, serta didukung oleh Disdik, Diskominfo, Perumda Tirtawening, dan perusahaan swasta seperti Eiger.
Membangun Kota yang Tangguh
Melalui program edukasi ini, Pemkot Bandung berharap dapat meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat terhadap potensi bencana.
“Budaya sadar bencana harus dimulai dari rumah, sekolah, hingga lingkungan masyarakat. Dengan sinergi dan kepedulian bersama, kita bisa membangun Bandung yang lebih tangguh dan selamat,” tutup Erwin.





