JABARPASS – Terobosan yang dibuat oleh Kopdes Margamulya ini, patut diacungi jempol. Belum sebulan dibentuk sudah melakukan langkah-langkah yang kongkret dalam menjalankan roda organisasi, khususnya dalam hal bisnis koperasi.
Semua ini tidak terlepas dari peran Ketua Kopdes, Rucipta dan jajaran pengurusnya yang solid.
Ia melihat Budidaya Bisnis Ubi Cilembu ini adalah peluang, karena kearifan lokal ini sangat cocok dengan Desa Margamulya, mulai dari ketinggian, kontur tanah dan rutinitas petani.
Menurut Ato selaku tenaga ahli Budidaya Ubi Cilembu, perawatan ubi cilembu ini lebih gampang diterapkan oleh petani dibandingkan dengan budidaya sayuran yang harus ekstra perhatiannya.
“Untuk harga, ubi cilembu lebih stabil dibandingkan dengan sayuran, harganya fluktuatif tiap jamnya, dan biaya pengolahannya lebih murah dibandingkan dengan penanaman kentang,” ujar Rucipta Ketua Kopdes,
Dalam hal budidaya ubi cilembu ini Kopdes Margamulya Kerjasama dengan Balitbang Kawasan Sain dan Teknologi Pertanian terpadu Sumedang yang dipimpin oleh Dr. Surahman, salah satu ilmuan yang meneliti Bakteri Rhizosfer dan Endofit Pada Budidaya Ubi Jalar Cilembu.
Dia mengatakan, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa Ubi Cilembu ketika ditanam di luar lokasi Desa Cilembu kelimpahan dan keanekaragaman bakterinya berbeda. Bakteri itu salah satu yang bisa berpengaruh terhadap rasa manis. Selain itu faktor tanah juga bisa mempengaruhi. Melalui penelitiannya itu diharapkan dapat bermanfaat bagi petani yang ingin membudidayakan Ubi Cilembu di luar Desa Cilembu. Misalnya dengan menghasilkan produk pupuk hayati yang berisi mikroba yang sama seperti membudidayakan Ubi Cilembu di tempat asalnya.
Semoga saja sinergi ini bisa membawah berkah dan kesejahteraan petani di daerah margamulya.***





