
JABAR PASS – Duel abadi film horor Indonesia terjadi lagi, kali ini Mama vs Sebelum 7 Hari.
Kedua film horor Indonesia itu, tayang bersamaan di bioskop mulai hari ini Kamis (23/1/2025).
Diantara film Mama vs Sebelum 7 Hari, menurut kalian mana yang paling menyeramkan?.
Menonjolkan karakter sosok misterius yang mengaku ‘Mama’ padahal dia sudah meninggal.
Sementara Sebelum 7 Hari mengungkap sosok nenek pengguna susuk yang meninggal tidak wajar.
- Mama, Pemeran, dan Sinopsis
Mama menampilkan para pemeran Nafiza Fatia Rani, Rizky Hanggono, dan Ayu Inten.
Agnes Naomi, Tanta Ginting, Tegar Satrya, Arief Didu, Neni Monru, serta Anyun Cadel.
Sutradara Uda Agan mengolah aksi para pemeran itu dari penulis skenario Augit Prima dan Mari Nulis.
Mama diproduksi oleh Super Media Pictures dengan produser Unchu Viejay.
Simak sinopsis berikut, dipisahkan satu tragedi, cinta Dinda pada sang Mama tak pernah pudar.
Hanya tersisa tinggal Papa yang mengambil peran sebagai Ayah sekaligus Mama.
Meskipun sudah meninggal namun ternyata ada pula hadir ‘Mama’ yang lain dalam dua suasana yang berbeda.
Suasana yang membawa kehangatan dan sekaligus menyeramkan dalam waktu yang bersamaan.
Lalu siapa sebenarnya ‘Mama’ yang lain yang suka menemani Dinda itu?.
- Sebelum 7 Hari, Para Pemeran, dan Sinopsis
Sebelum 7 Hari diproduksi oleh MD Pictures dengan produser yang tidak asing lagi, Manoj Punjabi.
Menampilkan para pemeran Agla Artalidia, Fanny Ghassani, Anantya Rezky Kirana, Sulthan Hamonangan, dan Haydar Salishz.
Mereka diarahkan sutradara Awi Suryadi dari kisah film pendek yang banyak mendapat penghargaan.
Sebelum 7 Hari berkisah tentang ‘warisan’, sepeninggal nenek terhadap anak dan cucunya.
Nenek yang meninggal secara misterus itu rupanya membawa ‘warisan’ yaitu teror akibat penggunaan susuk.
Bisakah teror menyeramkan itu dihentikan dengan melibatkan dukun?.
Duel film horor Indonesia, edisi Mama vs Sebelum 7 Hari, mana yang paling menyeramkan?.*
*) Duel film horor ini hanya sebagai sarana hiburan untuk turut mempopulerkan sinema-sinema nasional Indonesia ke tengah masyarakat.







