jabar pass — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menjamin ketersediaan beras di seluruh wilayah Kota Bandung dalam kondisi aman dan terkendali. Kepastian ini disampaikan setelah Wali Kota Muhammad Farhan melakukan inspeksi langsung ke sejumlah pasar dan pusat distribusi beras di Kota Bandung, Kamis (31/7).
Lokasi yang dikunjungi antara lain Pasar Sederhana, Pasar Kosambi, Yogya Retail Jalan Sunda, supermarket di Bandung Indah Plaza, serta gudang Bulog.
“Kami meninjau pasar tradisional dan retail modern untuk memastikan distribusi beras, terutama beras medium, berjalan dengan baik,” ujar Farhan.
Menurutnya, beras program SPHP dari Bulog sudah terdistribusi dengan baik di pasar-pasar tradisional. Bahkan, ketersediaan beras medium di luar program SPHP juga dinilai mencukupi.
Farhan menambahkan, ke depan retail modern diharapkan bisa menjadi buffer zone untuk menstabilkan suplai beras medium. Namun, realisasi distribusi ke retail masih menunggu penyesuaian aturan dari Badan Pangan Nasional.
“Sebagai antisipasi tambahan, kami juga akan menjajaki kerja sama dengan platform e-commerce untuk memperluas akses pembelian beras medium,” tambahnya.
Ia pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan panic buying.
“Kami bersama Dewan Ketahanan Pangan Provinsi terus memantau distribusi beras di retail. Bahkan sudah ada lima merek yang ditarik karena dugaan pengoplosan. Jadi, jangan panik. Insyaallah stok aman dan kebutuhan warga tercukupi,” tegasnya.
Stok Aman, Kenaikan Harga Masih Terkendali
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, juga menegaskan kondisi yang sama.
“Hasil monitoring menunjukkan ketersediaan beras aman. Meski ada sedikit kenaikan harga, masih dalam batas wajar. Beras SPHP juga sudah tersedia di pasar tradisional seperti Pasar Sederhana,” katanya.
Dari sisi kualitas, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, memastikan bahwa pasokan beras yang beredar layak konsumsi dan sesuai standar mutu.
“Proyeksi neraca pangan Juli–Agustus menunjukkan ketersediaan cukup. Hampir tidak ditemukan beras yang tidak layak konsumsi, baik dari sisi mutu maupun keamanan, termasuk beras SPHP,” jelas Gin Gin.
Bulog Siapkan 35.000 Ton Stok untuk Bandung Raya
Sementara itu, Kepala Bulog Kota Bandung, Ashville Nusa Panata, mengungkapkan bahwa penyaluran beras SPHP terus berjalan ke sejumlah pasar prioritas.
“Kami sudah salurkan ke lima pasar rujukan BPS, seperti Pasar Sederhana dan Pasar Gedebage. Pasar Kosambi dan Jaringin sedang proses verifikasi. Hingga kemarin, sekitar 20 ton beras SPHP sudah kami distribusikan,” ujarnya.
Ashville menegaskan bahwa Bulog memiliki stok yang sangat mencukupi.
“Stok kami untuk Bandung Raya mencapai 35.000 ton, cukup untuk memenuhi kebutuhan enam bulan ke depan. Angka ini jauh di atas batas aman empat bulan. Selama harga beras masih tinggi, kami akan terus lakukan operasi pasar untuk menekan harga,” katanya.









